Cinta Tanah Air Itu Iman
Kita sering dengar ungkapan:
> "Hubbul wathan minal iman" — Cinta tanah air adalah bagian dari iman.
Meski hadis ini tidak sahih secara sanad, maknanya sangat sahih secara substansi. Karena menjaga tanah air adalah bagian dari menjaga kemaslahatan umat.
> KH. Hasyim Asy‘ari dalam Risalah Ahlussunnah wal Jama‘ah:
"Membela tanah air dari penjajahan adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang mampu."
---
Ilustrasi Ringan: Bendera vs Sajadah
Pernah nggak dengar yang bilang:
> "Nggak usah hormat bendera, itu syirik!"
Padahal... dia sendiri pakai sajadah yang ada gambar Ka‘bah, dan gak pernah dibilang syirik. Lah, kenapa bendera malah dituduh?
Hormat bendera bukan menyembah!
Itu simbol cinta dan penghormatan kepada tanah air, bukan ibadah.
---
ASWAJA: Nasionalis Religius, Religius Nasionalis
ASWAJA tidak melihat nasionalisme sebagai musuh agama. Justru sebaliknya:
Cinta tanah air menjadi bagian dari pengamalan agama dalam konteks menjaga kedamaian, keutuhan, dan kemaslahatan masyarakat.
> Gus Dur:
"Negara ini berdiri bukan hanya karena kekuatan politik, tapi karena doa-doa para kiai."
> KH. Wahid Hasyim:
"Negara yang damai dan merdeka adalah wasilah untuk menegakkan ajaran Islam dengan utuh."
---
Resolusi Jihad: Contoh Cinta Tanah Air ala Ulama ASWAJA
Pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy‘ari mengeluarkan Resolusi Jihad yang mewajibkan umat Islam untuk mengangkat senjata melawan penjajah. Inilah yang melatarbelakangi pertempuran heroik 10 November di Surabaya.
> KH. Hasyim Asy‘ari:
"Membela negara dari penjajah adalah jihad fi sabilillah."
Ini bukan nasionalisme kosong, tapi nasionalisme berbasis tauhid!
---
Cinta Tanah Air Itu Tindakan, Bukan Sekadar Slogan
ASWAJA mengajarkan bahwa cinta tanah air itu dibuktikan lewat:
Menjaga kerukunan
Menghormati perbedaan suku, ras, dan agama
Menghindari ujaran kebencian dan fitnah
Berkontribusi nyata: jadi guru, petani, peternak, pengusaha, santri, atau warga yang taat hukum
> KH. Saifuddin Zuhri:
"Santri tidak hanya berjihad di medan perang, tapi juga di ladang, sekolah, dan masjid."
---
Cinta Tanah Air: Bagian dari Maqāṣid al-Syarī‘ah
Dalam maqāṣid al-syarī‘ah (tujuan-tujuan syariat), menjaga:
Agama (dīn)
Jiwa (nafs)
Akal (‘aql)
Harta (māl)
Keturunan (nasl)
Menjaga negara dan tanah air adalah bagian dari menjaga kelima hal tersebut. Karena tanpa negara yang aman, sulit menjalankan Islam secara utuh.
---
Islam Nusantara: Tanah Air sebagai Ladang Ibadah
Islam ala ASWAJA menempatkan Indonesia bukan sebagai tempat tinggal biasa, tapi ladang ibadah dan pengabdian.
> KH. Said Aqil Siraj:
"Menjaga NKRI adalah bagian dari ibadah. Tanah air ini amanah dari Allah yang harus dijaga bersama."
---
Penutup Bab
ASWAJA memandang nasionalisme bukan sekadar cinta negara, tapi bagian dari akidah sosial.
Menjadi warga negara yang baik, taat aturan, aktif menjaga kerukunan, adalah bagian dari menjadi muslim yang baik.
> "Tanah air adalah tempat kita berjuang, dan Islam adalah cahaya yang menuntun jalan perjuangan itu."
Komentar
Posting Komentar