Langsung ke konten utama

BAB 9: CINTA TANAH AIR DALAM PERSPEKTIF ASWAJA

Cinta Tanah Air Itu Iman

Kita sering dengar ungkapan:

> "Hubbul wathan minal iman" — Cinta tanah air adalah bagian dari iman.



Meski hadis ini tidak sahih secara sanad, maknanya sangat sahih secara substansi. Karena menjaga tanah air adalah bagian dari menjaga kemaslahatan umat.

> KH. Hasyim Asy‘ari dalam Risalah Ahlussunnah wal Jama‘ah:
"Membela tanah air dari penjajahan adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang mampu."




---

Ilustrasi Ringan: Bendera vs Sajadah

Pernah nggak dengar yang bilang:

> "Nggak usah hormat bendera, itu syirik!"
Padahal... dia sendiri pakai sajadah yang ada gambar Ka‘bah, dan gak pernah dibilang syirik. Lah, kenapa bendera malah dituduh?



Hormat bendera bukan menyembah!
Itu simbol cinta dan penghormatan kepada tanah air, bukan ibadah.


---

ASWAJA: Nasionalis Religius, Religius Nasionalis

ASWAJA tidak melihat nasionalisme sebagai musuh agama. Justru sebaliknya:
Cinta tanah air menjadi bagian dari pengamalan agama dalam konteks menjaga kedamaian, keutuhan, dan kemaslahatan masyarakat.

> Gus Dur:
"Negara ini berdiri bukan hanya karena kekuatan politik, tapi karena doa-doa para kiai."



> KH. Wahid Hasyim:
"Negara yang damai dan merdeka adalah wasilah untuk menegakkan ajaran Islam dengan utuh."




---

Resolusi Jihad: Contoh Cinta Tanah Air ala Ulama ASWAJA

Pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy‘ari mengeluarkan Resolusi Jihad yang mewajibkan umat Islam untuk mengangkat senjata melawan penjajah. Inilah yang melatarbelakangi pertempuran heroik 10 November di Surabaya.

> KH. Hasyim Asy‘ari:
"Membela negara dari penjajah adalah jihad fi sabilillah."



Ini bukan nasionalisme kosong, tapi nasionalisme berbasis tauhid!


---

Cinta Tanah Air Itu Tindakan, Bukan Sekadar Slogan

ASWAJA mengajarkan bahwa cinta tanah air itu dibuktikan lewat:

Menjaga kerukunan

Menghormati perbedaan suku, ras, dan agama

Menghindari ujaran kebencian dan fitnah

Berkontribusi nyata: jadi guru, petani, peternak, pengusaha, santri, atau warga yang taat hukum


> KH. Saifuddin Zuhri:
"Santri tidak hanya berjihad di medan perang, tapi juga di ladang, sekolah, dan masjid."




---

Cinta Tanah Air: Bagian dari Maqāṣid al-Syarī‘ah

Dalam maqāṣid al-syarī‘ah (tujuan-tujuan syariat), menjaga:

Agama (dīn)

Jiwa (nafs)

Akal (‘aql)

Harta (māl)

Keturunan (nasl)


Menjaga negara dan tanah air adalah bagian dari menjaga kelima hal tersebut. Karena tanpa negara yang aman, sulit menjalankan Islam secara utuh.


---

Islam Nusantara: Tanah Air sebagai Ladang Ibadah

Islam ala ASWAJA menempatkan Indonesia bukan sebagai tempat tinggal biasa, tapi ladang ibadah dan pengabdian.

> KH. Said Aqil Siraj:
"Menjaga NKRI adalah bagian dari ibadah. Tanah air ini amanah dari Allah yang harus dijaga bersama."




---

Penutup Bab

ASWAJA memandang nasionalisme bukan sekadar cinta negara, tapi bagian dari akidah sosial.
Menjadi warga negara yang baik, taat aturan, aktif menjaga kerukunan, adalah bagian dari menjadi muslim yang baik.

> "Tanah air adalah tempat kita berjuang, dan Islam adalah cahaya yang menuntun jalan perjuangan itu."


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PMII di Tengah Gelombang Zaman

Oleh: Solikhan, S.Sos Pendahuluan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan berbasis nilai keislaman dan kebangsaan yang telah eksis sejak tahun 1960. Di tengah dinamika zaman yang terus bergulir dengan cepat, mulai dari era revolusi digital, pergeseran nilai sosial, hingga tantangan kebangsaan dan keagamaan, PMII dituntut untuk mampu memosisikan diri secara strategis. Organisasi ini tidak bisa berjalan dengan model lama di era baru. Maka, esai ini akan mengulas posisi, peran, evaluasi, tantangan, serta langkah yang harus ditempuh PMII agar tetap relevan dan progresif di tengah gelombang zaman. 1. Posisioning PMII PMII menempati posisi strategis sebagai jembatan antara idealisme mahasiswa, nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah, dan semangat kebangsaan. Menurut Tilaar (2002), mahasiswa memiliki peran sebagai moral force dan agent of social change, yang dalam konteks PMII harus dibingkai dengan nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin d...

GP ANSOR Makalah PKL Ansor di Purworejo 2019

KATA PENGANTAR Assalamualaikum… Wr. Wb Allahhu akbar, Maha Besar Allah yang telah banyak memberikan kemudahan dan ilmu kepada penulis , dan tiada pernah berhenti melimpahkan kasih sayang, rezeki, nikmat, rahmat dan karunia yang sulit dikira tapi dapat dirasa, sepatutnya penulis dan kita semua mensyukurinya dengan mengisi kehidupan ini dengan karya yang bermanfaat bagi seisi jagat raya ini, khususnya kepada seluruh peserta dan panitia pelaksana PKL yang diselenggarakan oleh PC GP Ansor Kabupaten Purworejo pada tanggal 30 Agustus s/d 1 September 2019. Alhamdulillah pada kesempatan ini  penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Adapun didalam makalah ini terdapat pembahasan-pembahasan tentang strategi pengembangan kaderisasi pada Gerakan Pemuda Ansor. Saya menyadari bahwa Makalah ini masih ada kekurangan namun mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk mengetahui gambaran singkat tentang Karakteristik pengkaderan pada Gerakan Pemuda Ansor. ...

ASWAJA SEBAGAI MANHAJUL FIKR WAL HAROKAH

(Disusun oleh : Solikhan) Disampaikan pada PKD PMII Komisariat Nusantara UMNU Kebumen Kamis, 8 Agustus 2019 di Bumi Perkemahan Widoro Pokok bahasan Latar belakang sosio-politik dan sosio-kultur kemunculan Ahlussunnah wal Jama'ah dan proses pelembagaan madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah sebagai doktrin Sanad ke-Islaman dalam ajaran yang benar, yang dijalankan oleh Rosulullah SAW dan para sahabat, Tabiin, Tabiit-tabiin, Ulama, dst PMII sebagai organisasi pewaris Sanad Ajaran Islam yang benar, didirikan oleh ulama dan mendapatkan mandat untuk memperjuangkan Islam Aswaja di Kampus Ahlussunnah wal Jama'ah sebagai Manhajul Fikr (Metode berfikir) dan sebagai Manhajul Harokah (Metode bergerak) Memahami kerangka berfikir Ahlussunnah wal Jama'ah yang dinukil dari perjalanan para Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah Memahami dan mengimplementasikan metode berfikir Ahlussunnah wal Jama'ah dalam berdakwah dan menyikapi persoalan Geo-Ekosospol عن عبد ال...